Kabupaten Lampung Barat Lambang Kabupaten Lampung Barat Motto: Beguai Jejama ("Bekerja bersama dan bergotong royong tanpa memandang asal dan suku bangsa") |
| Danau Ranau |
 Peta lokasi Kabupaten Lampung Barat Koordinat: 4o,47',16" - 5o,56',42" LS dan 103o,35',08" - 104o,33',51" BT. |
| Provinsi | Lampung |
| Dasar hukum | UU RI No.6 Tahun 1991 |
| Tanggal | 16 Agustus 1991 |
| Ibu kota | Liwa |
| Pemerintahan |
| - Bupati | Drs. Hi. Mukhlis Basri[1] |
| - Wakil Bupati | Makmur Azhari[2] |
| - DAU | Rp. 558.555.207.000.-(2013)[3] |
| Luas | 3.368,14 km2 [4] |
| Populasi |
| - Total | 305.288 jiwa |
| - Kepadatan | 90,64 jiwa/km2 |
| Demografi |
| - Suku bangsa | Lampung, Jawa, Bali, Semendo, dsb. |
| - Agama | mayoritas Islam |
| - Zona waktu | WIB (UTC +7) |
| - Kode area telepon | +62 726 |
| - Bandar udara | Seray[5] |
| Pembagian administratif |
| - Kecamatan | 15 |
| - Situs web | http://www.lampungbarat.go.id |
Kabupaten Lampung Barat yaitu salah satu kabupaten di provinsi Lampung, Indonesia. Ibu kota kabupaten ini terletak di Liwa. Kabupaten ini dibangun berdasarkan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991 tanggal 16 Agustus 1991 yang merupakan hasil pemekaran dari Kabupaten Lampung Utara. Masa ini Bupati Kabupaten Lampung Barat yaitu Drs. Mukhlis Basri dan Wakilnya Drs. Hi. Dimyati Amin, MM. [6] Kabupaten ini dominan dengan perbukitan dengan pantai di sepanjang pesisir barat Lampung. Kawasan pegunungan yang merupakan punggung Bukit Barisan, ditempati oleh vulkanik quarter dari beberapa formasi. Kawasan ini berada pada tinggi 50 - > 1000 mdpl. Kawasan ini diseberangi oleh sesar Semangka, dengan luas zona sebesar ± 20 Km. Pada beberapa tempat dijumpai beberapa aktivitas vulkanik dan pemunculan panas bumi.
Geografi dan pembagian administratif
Dengan luas wilayah persangkaan 3.368,14 km² Setelah pemekaran Kabupaten Pesisir Barat atau 10,6 % dari luas wilayah Provinsi Lampung dan mempunyai garis pantai sepanjang 260 km. Lampung Barat terletak pada koordinat 4o,47',16" - 5o,56',42" lintang selatan dan 103o,35',08" - 104o,33',51" Bujur Timur.
Wilayah Lampung Barat berbatasan dengan:
- Sebelah Utara: Kab. Kaur (Provinsi Bengkulu),
- Sebelah Selatan: Samudera Hindia dan Teluk Semangka,
- Sebelah Barat: Samudera Hindia,
- Sebelah Timur: Kab. Lampung Utara, Kab. Way Kanan, dan Kab. Tanggamus.
Sejarah
Kabupaten Lampung Barat yaitu salah satu pemekaran dari Lampung Utara, yang beribu kota di Liwa. Pemilihan Liwa sebagai Ibu Kota Kabupaten Lampung Barat memang tepat. Beberapa argumen memperkuat pernyataan ini adalah:
- Tempatnya strategis karena berada di tengah-tengah wilayah Lampung Barat, sehingga untuk melakukan pengawasan terhadap seluruh kawasan Lampung Barat oleh pemerintah kabupaten akan relatif efektif
- Liwa merupakan persimpangan lalu lintas jalan darat dari bermacam arah yaitu Sumatera Selatan, Bengkulu, dan Lampung sendiri. Tentang asal-usul nama Liwa, menurut kisah penduduk, berasal dari kata-kata "meli iwa" (bahasa Lampung), faedahnya melakukan pembelian ikan. Konon dahulunya Liwa merupakan kawasan yang subur, persawahan yang luas, sehingga hasil pertaniannya melimpah. Liwa juga nama salah satu marga dari 84 marga di Lampung.[7]
Sekala Beghak, Asal Muasal
Sekala Beghak (biasa ditulis Skala Brak), yaitu kawasan yang sampai kini dapat disaksikan warisan peradabannya. Kawasan ini boleh dibilang kawasan yang “sudah hidup” sejak masa prasejarah. Batu-batu menhir mensitus dan tersebar di sejumlah titik di Lampung Barat. Bukti, kehadiran tanda kehidupan menyejarah.
Sebuah batu prasasti di Bunuk Tenuar, Liwa berangka tahun 966 Saka atau tahun 1074 Masehi, menunjukkan kehadiran jejak Hindu di kawasan tersebut. Bahkan di tengah rimba ditemukan bekas parit dan jalan Zaman Hindu. Kehadiran lagi disebut-sebut bahwa Kenali yang dikenal sekarang sebagai Ibu Kota Kecamatan Belunguh, yaitu bekas kerajaan bernama “Kendali” dengan “Raja Sapalananlinda” sebagaimana dikata dalam “Kitab Tiongkok Kuno”. Kata “Sapalananlinda” oleh L. C. Westenenk ditafsir sebagai berasal dari kata “Sribaginda” dalam pengucapan dan telinga penduduk Cina. Aci bukan nama penduduk tapi gelar penyebutan. Buku itu konon juga menyebut, bahwa Kendali itu berada di selang Jawa dan Siam-Kamboja. Kitab itu, menyebut angka tahun selang 454–464 Masehi. Kitab ini telah disalin ke dalam bahasa Inggris oleh Groenevelt (Wikipedia Indonesia, 2007).
Meski belum seluruhnya terbaca, namun dapat disimpulkan: di situ tercatat suatu peradaban panjang. Suatu kawasan tua yang mencatatkan diri dalam sejarah umat manusia. Di wilayah ini pula pernah berdiri sebuah kerajaan. Kehadiran yang menyebut kerajaan tersebut yaitu Kerajaan Tulang Bawang, namun bukti-bukti kehadirannya sulit ditemukan. Sedang keyakinan yang terus hidup dan dipertahankan penduduk khususnya di Lampung Barat serta keturunan mereka yang tersebar hingga seluruh wilayah Sumatera Selatan, menyebutkan Kerajaan Sekala Beghak. Pemikiran ini juga disangga oleh kehadiran para raja yang bergelar Sai Batin, hingga bukti-bukti kontruksi dan alat-alat keagungan kerajaan, upacara, dan seni tradisi yang masih terjaga. Masih banyak bukti lain, namun butuh pembahasan terpisah.
Jikalau membaca peta Provinsi Lampung sekarang, kisaran lokasi pusat Sekala Beghak berada di hampir seluruh wilayah Kabupaten Lampung Barat, sebagian Kecamatan Banding Luhur Kabupaten Ogan Komering Ulu, Provinsi Sumatera Selatan. “Pusat kerajaan” mencakup kawasan pegunungan di lereng Gunung Pesagi di kawasan Liwa, seputar Kecamatan Batu Brak, Kecamatan Sukau, Kecamatan Belalau, dan Kecamatan Belakang Bukit.
Sebagai kesatuan politik Kerajaan Sekala Beghak telah berakhir. Tetapi, sebagai kesatuan budaya (cultural based) kehadirannya turun-temurun diwarisi menempuh sejarah panjang yang menggurat masif dan terbaca makna-maknanya hingga masa ini. Sekala Beghak dalam gelaran peta Tanah Lampung, pastilah tertoreh warna jelas, termasuk sebaran pengaruh kebudayaannya sampai masa ini.
Kelola kehidupan berbasis hukum budaya tradisi Sekala Beghak juga masih dipertahankan dan dikembangkan. Terutama, Sekala Beghak setelah dalam pengaruh “Empat Umpu” penyebar agama Islam dan keluar dari kandungannya penduduk hukum budaya Sai Batin. Hukum budaya dan tradisi terus diacu dalam kelola hidup keseharian penduduk pendukungnya dan dapat menjadi salah satu sumber inspirasi dan motivasi pengembangan nilai budaya bangsa.
Hasil pembacaan atas segala yang kehadiran dalam penduduk berkebudayaan Sai Batin di Lampung, membawakan letak dan posisi penting Sekala Beghak sebagai satuan peradaban yang lengkap dan terwariskan. Kehadiran Sekala Beghak tampak sangat benderang dalam peta kebudayaan Sai Batin, sebagai satu tiang sangga utama pembangun penduduk Lampung. Bahkan, telah diakui, Sekala Beghak sebagai cikal bakal atau asal muasal tertua leluhur “orang Lampung”. Bahkan kehadiran Sekala Beghak, berada dalam kisaran waktu strategis perubahan peradaban akbar di Nusantara, dari Hindu ke Islam.
Seperti dikutip Harian KOMPAS, (11 Desember 2006:36), pada zaman 15 hadir empat kumpulan penduduk yang menduduki persangkaan Danau Ranau. Di sebelah barat danau dihuni penduduk yang hadir dari Pagaruyung Sumatera Barat diketuai Dipati Lingkungan kehidupan Padang. Sementara itu, tiga kumpulan lainnya berasal dari Sekala Beghak. Tiga kumpulan penduduk Sekala Beghak itu diketuai Raja Singa Jukhu (dari Kepaksian Bejalan Diway), menempati sisi timur danau. Di sisi timur danau pula, kumpulan yang diketuai Pangeran Liang Batu dan Pahlawan Sawangan (berasal dari Kepaksian Nyekhupa) berlokasi. Sementara kumpulan yang diketuai Umpu Sijadi Helau menempati sisi utara danau. Empu Sijadi Helau yang disebut-sebut itu bukan Umpu Aci putra Ratu Buay Pernong, yang menjadi pewaris takhta Buay Pernong. Kemungkinan akbar Umpu Sijadi di kawasan Ranau tersebut yaitu keturunan Kepaksian Pernong yang meninggalkan Kepaksian dan menciptakan negeri baru di Tenumbang kemudian menjadi Marga Tenumbang.
Ketiga kumpulan dari Sekala Beghak ini kemudian berbaur dan menempati kawasan Banding Agung, Pematang Ribu, dan Warkuk. Sampai sekarang banyak penduduk Banding Luhur mengaku keturunan Paksi Pak Sekala Beghak. Di samping itu, kehadiran kisah-kisah perpindahan penduduk Sekala Beghak, sebagaimana ditulis dalam Wikipedia (7/3/07: 04.02), yang diketuai Pangeran Tongkok Podang, Puyan Rakian, Puyang Nayan Sakti, Puyang Naga Berisang, Ratu Pikulun Siba, Adipati Raja Ngandum, dll-nya. Bahkan, kawasan Cikoneng di Banten kehadiran kawasan yang diberikan untuk Umpu Junjungan Sakti dari Kepaksian Belunguh atas jasa-jasanya, dan banyak penduduk Sekala Beghak yang migrasi ke sana atau sebaliknya. Kisah-kisah ini memperkuat suatu benar-benar terjadi bahwa Sekala Beghak tidak hanya sebagai sumber muasal secara geografis, melainkan juga sumber kultur penduduk. Sekala Beghak yaitu hulu suatu kebudayaan penduduk. Dari Sekala Beghak ini juga keluar dari kandungan huruf Lampung yaitu Kaganga. Untuk sebuah kebudayaan, memiliki bahasa dan aksara sendiri merupakan bukti keagungan masa lalu kebudayaan tersebut. Di Indonesia hanya sedikit kebudayaan yang memiliki aksara sendiri, yaitu Batak, Lampung (Sumatera Selatan), Jawa, Sunda, Bali, dan Bugis. Dan kebudayaan yang memiliki aksara sendiri dapat dibagi dalam kategori sebagai kebudayaan unggul. Karena bahasa merupakan alat perhubungan sekaligus simbol kemajuan peradaban.
Semua aksara Nusantara tersebut berasal dari bahasa Palava, yang berinduk pada bahasa Brahmi di India. Bahasa Palava dipakai di India dan Asia Tenggara. Di Nusantara, bahasa ini mengalami penyebaran dan pengembangan, bermula dari bahasa Kawi, sebagai induk bahasa Nusantara. Dari bahasa Kawi menjadi bahasa: Jawa (Hanacaraka), Bali, Surat Batak, Lampung/Sumatera Selatan (Kaganga), dan Bugis. Dari Kerajaan Sekala Beghak yang telah memiliki unsur-unsur “kebudayaan lengkap” ini pulalah “ideologi” Sai Batin dikeluarkan dan disebarluaskan. Sampai masa ini, masih banyak yang dapat dibaca dari jejak-jejak yang tertinggal. Baik dari jejak fisik maupun jejak yang tidak kasat mata. Dari legenda, seni budaya, hukum budaya kelola aktivitas yang dipekerjakan, bahasa lisan tulisan, artefak benda peninggalan, hingga falsafah hidup masih kehadiran runut rujukannya. Dari Sekala Beghak itu di kemudian hari pengaruh budaya dan peradabannya berkembang dan berpengaruh luas ke seluruh Lampung bahkan sampai ke Komering di Sumatera Selatan sekarang. Tidak terhitung kemudian “pendukung budaya”-nya yang tersebar di seluruh Indonesia pada masa kini. [8]
Fasilitas dan prasarana
Fasilitas Transportasi
Fasilitas transportasi dari dan menuju Lampung Barat serta kawasan pinggiran cukup banyak tersedia, seperti bus, angdes, mobil sewaan, dan ojek. Kondisi fasilitas jalan hingga mencapai udik dalam kondisi baik aspal split, dengan total panjang ruas jalan 416,95 km. Fasilitas laut seperti kapal–kapal hanya dipakai untuk menangkap ikan dan sedikit sekali untuk angkutan.
Lapangan Terbang Seray Pesisir Tengah (Krui)
Pembangunan Lapangan terbang Seray di Kecamatan Pesisir Tengah Krui dimulai tahun 2006. Diproyeksikan pada tahun 2008, lapangan terbang yang dapat didarati oleh pesawat Hercules ini sudah beroperasi. Selain mengangkut bermacam produk Lampung Barat, lapangan terbang ini juga untuk mengangkut wisatawan yang ingin menikmati bermacam objek wisata di Lampung Barat.
Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Bengkunat
Pembangunan Pelabuhan Perikanan Nusantara Bengkunat sebagai Pelabuhan Samudera untuk Kawasan Andalan Wilayah Barat Indonesia. Hal ini dipersiapkan untuk menangkap peluang sehubungan dengan rencana pembangunan pelabuhan samudera di Muara Karang yang dianggap kurang berdasarkan untuk dikembangkan berdasarkan hasil analisis Departemen Kelautan dan Perikanan. Dengan kehadirannya Pelabuhan ini, akan lebih memantapkan Lampung Barat sebagai kawasan penghasil ikan berkualitas ekspor seperti blue marlin, tuna, lobster, dsb.
Telekomunikasi, Kantor Pos
Kondisi layanan telekomunikasi dan informasi di wilayah Kabupaten Lampung Barat tersedia telepon, telepon selular, telegram, ORARI, televisi, radio, dan kantor pos.
Market
Kondisi market di wilayah Lampung Barat, tersedia sembilan market umum dan seratus dua buah toko permanen serta 143 semipermanen.
Hotel
Hotel yang tersedia di wilayah Lampung Barat sebanyak delapan belas hotel tersebar di bermacam kawasan kecamatan berdekatan dengan lokasi wisata seperti Hotel Karang Nyimbur, Mutiara Lingkungan kehidupan Zandino, Wisma Sindai Lapai, Sederhana, Gunung Putri, dan Hotel Permata.
Bank dan Rumah Sakit
Di Kabupaten Lampung Barat terdapat tiga buah bank akbar seperti Bank Lampung Capem Liwa, BNI Capem Liwa, BRI Capem Liwa, beberapa lembaga keuangan BPR, serta Rumah Sakit Umum kawasan Lampung Barat.
Industri dan Komersial
Kondisi geografis Lampung Barat yang terdiri dari pegunungan dan perbukitan serta lautan yang luas menyediakan kabupaten ini memiliki potensi sumber energi lingkungan kehidupan yang luar biasa melimpah. Mulai dari pemandangan lingkungan kehidupannya yang penuh pesona juga produk hasil pertanian, perkebunan, dan kehutanan yang melimpah. Sumber energi lingkungan kehidupan ini sangat potensial sebagai bahan baku industri dan jika dilaksanakan penanganan pascapanen yang baik, dapat menjadi komoditas ekspor dalam bangun-bangun bahan mentah atau raw material.
KUAT (Kawasan Usaha Agro Industri Terpadu)
Tahun 2007, Pemkab Lampung Barat menciptakan Kawasan Usaha Agro Industri Terpadu (KUAT) di Pekon (Desa) Marang Kecamatan Pesisir Selatan. KUAT didirikan untuk mengolah bermacam potensi di kawasan pesisir Lampung Barat seperti kelapa, perikanan, dan damar supaya mempunyai nilai tambah. Dengan demikian akan menambah penghasilan penduduk. Karena KUAT menyediakan penduduk sebagai pemasok bahan baku utama. Kawasan Industri Terpadu yang ingin dibangun yaitu kawasan industri yang mengelola bahan baku lokal potensial berwawasan anggota yang terkait, yakni industri pengolahan ikan terpadu dan industri pengolahan kelapa terpadu.
Tahap pertama yang menjadi tujuan KUAT yaitu pengolahan kelapa. Mulai dari sabut hingga cairannya akan menjadi produk bernilai tinggi. Adapun komposisi dan produk turunan kelapa yaitu untuk sabut kelapa, produk turunannya yaitu coco fiber dan matras. Daging kelapa akan menjadi desicated coconut, VCO coconut oil, dan biodesel, batok kelapa akan menjadi briket arang dan arang giat, sementara cairan kelapa akan menjadi nata de coco, kecap, dan cuka dapur.
Selain kelapa, yang menjadi produk KUAT yaitu ikan segar dengan produk turunannya. Adapun produk turunan ikan segar yaitu filet ikan yang menjadi bahan baku sosis ikan, bakso ikan, dan abon ikan. Selain itu, ikan segar juga dapat menjadi ikan beku yang produk turunannya yaitu fish nugget.
Potensi komoditas unggulan
Dodol tomat dan labu siam: Komoditas unggulan dari sektor pertanian di selangnya tomat dan labu siam yang sangat berlimpah, dengan luas areal 2.525 ha, dengan pemanfaatan lebih lanjut produk pertanian ini menjadi makanan khas berupa dodol tomat dan labu siam yang terdapat di Kecamatan Sekincau dan Belakang Bukit.
Abon Ikan Tuna dan Blue Merlin: Salah satu produk olahan dari hasil perikanan di Lampung Barat yaitu abon ikan tuna dan blue merlin. Sentra produksi abon terdapat di Pesisir Barat Kecamatan Bengkunat dan di Pulau Pisang Kecamatan Pesisir Utara.
Kopi Stroberi: Kopi bubuk dengan aroma dan cita rasa khas merupakan produksi cenderamata yang cukup dikenal dari Lampung Barat.
Kue Adat/Kue Tart: Salah satu makanan khas Lampung Barat yaitu kue tart. Kue ini dipertunjukkan pada masa aktivitas resmi. Salah satu pengrajin kue ini yaitu perusahaan kue ”Dua Putri” di Kecamatan Belakang Bukit.
Produk Kerajinan
Kain Tapis Krui: Kain Tapis Krui merupakan produk tekstil tradisional Indonesia dengan kain dasar aslinya yaitu kain yang dihasilkan dengan alat tenun gedogan/alat tenun bukan mesin yang selanjutnya disulam dengan motif beronamen khas Lampung Barat.
Kerajinan Kayu Kelapa: Produk kerajinan kayu kelapa mulai dikembangkan di Lampung Barat sejak tahun 2004. Produk kerajinan kayu kelapa yang dikembangkan masa ini berupa alat perkantoran, alat rumah tangga, dsb.
Pertanian
Dalam anggota pertanian khususnya holtikultura, Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu kabupaten penghasil sayur mayur terbesar di Provinsi Lampung. Kehadiran empat kecamatan yang merupakan penghasil sayuran terbesar di Kabupaten Lampung Barat, yaitu Kecamatan Way Tenong, Sekincau, Belakang Bukit, dan Sukau.
Keempat kecamatan ini telah menyuplai beberapa jenis sayuran selang lain kentang, cabai merah, kubis, labu siam, tomat, wortel, buncis, dan sawi dengan luas panen dan jumlah produksi makin meningkat dari tahun ke tahun. Ditambah lagi dengan energi dukung dan perhatian Pemerintah Kabupaten Lampung Barat begitu akbar, sehingga Kabupaten Lampung Barat mampu menjadi pendistribusi sayur-mayur ke daerah–daerah lain seperti Bandar Lampung, Sumatera Selatan, Jambi, Bengkulu, Padang, dan mulai juga menyuplai sebagian Jabotabek.
Sebagai perwujudan dari slogan “LIWA KOTA BERBUNGA”, karenanya Pemerintah Kabupaten Lampung Barat bekerja sama dengan IPB dan Balai Penelitian dan Pengembangan Tanaman Hias Departemen Pertanian melakukan pengembangan Tanaman Hias. Hal ini didukung iklim dan tanah Lampung Barat yang sangat cocok untuk pengembangan tanaman hias.
Lampung Barat memiliki klimatologi yang berdasarkan untuk budidaya bermacam jenis tanaman hias. Wilayah kecamatan yang berdasarkan untuk pengembangan tanaman hias mencakup Kecamatan Sumberjaya, Gedung Surian, Way Tenong, Sekincau, Belalau, Batu Brak, Belakang Bukit, dan Sukau dengan luas ± 248.857 m²
Ke hadapan, Kabupaten Lampung Barat bertekad menjadi sentra tanaman hias di Indonesia, adapun jenis tanaman yang telah/pernah ditanam selang lain: anggrek, mawar, helicona (pisang-pisangan), krisan, sedap malam, melati, palem, dan bugenvil, juga herbra.
Sebagai penghijauan, tanaman Paku Sura ditunjuk sebagai Maskot Tanaman hias Lampung Barat, dan tanaman ini sudah banyak ditanam khususnya di kawasan Kecamatan Sukau dan Sumber Jaya.
Pariwisata
Kabupaten Lampung Barat merupakan salah satu Kawasan Tujuan Wisata (DTW) di Provinsi Lampung. Ini dapat ditonton dari banyaknya wisatawan mancanegara maupun nusantara yang hadir berkunjung untuk menikmati bermacam objek wisata di Lampung Barat. Objek wisata di Lampung Barat sangat lengkap mulai dari laut, danau, pegunungan, wisata lingkungan kehidupan, dan wisata petualangan. Untuk pengembangan pariwisata di Lampung Barat, pemerintah kabupaten terus melakukan bermacam upaya seperti penyediaan fasilitas dan prasarana prasarana.
Kawasan Wisata Terpadu Lumbok Ranau (Seminung Lumbok Resort)
Keindahan Danau Ranau di Pekon Lumbok Kecamatan Sukau memang luar biasa, demikian ditunjukkan bermacam kalangan yang pernah berkunjung ke Lumbok. Di tempat itu kita dapat menyaksikan hamparan biru danau dengan latar belakang Gunung Seminung yang menjulang tinggi dan perbukitan hijau. Wisatawan juga menikmati kehangatan cairan panas d ikaki Gunung Seminung, berperahu, dan berpiknik bersama keluarga.
Untuk memanjakan wisatawan, Pemerintah Kabupaten Lampung Barat telah menciptakan bermacam fasilitas seperti fasilitas dua cottage dengan kolam renang, hotel standar bintang 3 dengan enam belas kamar, restoran dan balai pertemuan atau convention hall dengan kapasitas 30 penduduk di lantai dasar dan 400 penduduk di lantai atas.
Wisata Paralayang
Selain menikmati keindahan lingkungan kehidupan danau, wisatawan yang hobi olahraga paralayang dapat melakukannya di sini. Aktivitas dirgantara paralayang merupakan anggota atraksi wisata. Dari tinggi persangkaan 400 meter, wisatawan dapat menikmati kontur lingkungan kehidupan yang begitu indah, Danau Ranau yang dilingkupi oleh pegunungan yang tegak menjulang, salah satunya Gunung Seminung serta areal persawahan yang membentang luas, sungguh panorama lingkungan kehidupan yang menyejukkan hati. Wisatawan melakukan lepas landas atau take off di Bukit Mandi Angin, Pekon Lumbok, dengan tinggi 400 meter dpl. Site paralayang di Lumbok Ranau secara teknis sangat layak dan memiliki pemandangan lingkungan kehidupan yang lengkap.
Wisata Lingkungan kehidupan Pekon Hujung
Objek wisata di Pekon Hujung Kecamatan Belalau, di sini terdapat Gunung tertinggi di Lampung Barat yaitu Gunung Pesagi, yang mana gunung ini dilahirkan sebagai wahana wisata atau wisata lingkungan kehidupan. Wisatawan, selain berpetualang melakukan pendakian, dapat melihat keindahan lingkungan kehidupan dan bahari Lampung Barat dari tinggi gunung, di sini juga terdapat homestay tradisional Lampung Barat yang dilengkapi dengan fasilitas yang memenuhi.
Wisata Lingkungan kehidupan Kubu Perahu
Lampung Barat memang tidak pernah berakhir. Satu lagi lokasi petualangan lingkungan kehidupan yang sangat menantang, yakni wisata lingkungan kehidupan Kubu Perahu di Kecamatan Belakang Bukit. Di sini wisatawan dapat menikmati rimbunnya pohon-pohon akbar hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Lokasi ini sangat cocok untuk aktivitas jungle run. Wisatawan dapat menikmati arus sungai yang jernih disepanjang perjalanan menapaki hutan kawasan TNBBS. Selain itu wisatawan juga dapat menikmati cairan terjun Sepapa Kiri yang begitu jernih dan indah.
Udik Wisata Lumbok
Lampung Barat juga menyajikan wisata udik, dengan udik yang dikunjungi masih sangat alami dengan suguhan pemandangan Danau Ranau, di tempat ini para pengunjung dapat melakukan aktivitas yang cocok untuk keluarga di antaranya: menombak ikan, memanah ikan, berenang, memancing belut, dan aktivitas malam yang tak kalah serunya. Di Udik Lumbok yang berjarak + 30 km dari Liwa, pengelola kawasan ini menyediakan homestay di rumah tradisional penduduk setempat dan menyajikan kuliner khas, seperti gulai taboh dan ikan bakar
Danau Suoh
Wisata lingkungan kehidupan ini menyajikan potensi wisata olahraga serta menjanjikan pengalaman yang tak terlupakan, perjalanan ke lokasi yang hanya dapat ditempuh dengan memakai kendaraan jenis off road dan kendaran roda dua jenis trail. Di sini terdapat tiga buah danau yang berganti-ganti warnanya. Di kawasan persangkaan danau terdapat sumber panas bumi yang menambah keunikan dan keistimewaan lokasi. Untuk menuju lokasi, dapat menempuh Kecamatan Sekincau atau Kecamatan Batu Brak dengan jarak tempuh 4 jam perjalanan dari Ibu Kota Liwa. Juga dapat menempuh Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus.
Arung Jeram
Untuk Anda yang gemar olahraga arung jeram (rafting), Lampung Barat memiliki Sungai Way Besai. Di sungai yang terdapat di Kecamatan Sumber Jaya ini wisatawan dapat menikmati lintasan jeram grade III dengan jarak tempuh 3 km sehingga menjanjikan aktivitas yang menantang untuk para penggemar olahraga arung jeram.
Wisata Bahari
Objek wisata bahari terdapat di kawasan pesisir Lampung Barat di antaranya:
- Pantai Tanjung Setia. Terletak di Pesisir Selatan, 52 km dari Liwa potensi energi tarik yang ditawarkan yaitu berselancar, berenang, menyelam, berperahu, berlayar, snorkling, memancing, berpanas-panas matahari, menyusuri pantai, mengumpulkan karang, dan fotografi.
- Pantai Labuhan Jukung
- Pantai labuhan jukung yang berlokasi di Pekon Udik Jawa kecamatan, 35 km dari Liwa
- Pesisir Selatan
- Pantai Way Jambu. Terletak di Pesisir Selatan, 60 km dari Liwa potensi energi tarik yang ditawarkan yaitu berenang, menyelam, bersepeda, selancar angin, berkemah, dan berpanas-panas matahari.
- Pantai Way Sindi, Pesisir Tengah, 34 km dari Liwa
- Pantai Suka Negara, Bengkunat, 68 km dari Liwa
- Pantai Way Haru, Bengkunat, 212 km dari Liwa.
Objek wisata budaya dan sejarah
Objek wisata budaya dan sejarah, kehadirannya situs megalitik di Pekon Purajaya, rumah tradisional di Udik Sukadana, dan bermacam Petilasan Patih Gajah Mada di Kecamatan Lemong.
Ragam Kesenian
- Pesta Sakura, merupakan pesta topeng yang disediakan tiga hari setelah Hari Raya Idul Fitri, dimulai sejak jam 09.00 hingga berakhir pada sore hari. Keunikan dari Pesta Sakura ini dalam aktivitas panjat pinang yang berhadiahkan bermacam barang yang digantung di puncak batang pinang, para pemanjatnya terdiri atas beberapa penduduk pria (kelompok), dan para pemanjat tersebut memakai topeng serta dengan bermacam busana yang unik, bahkan pria kehadiran di selangnya yang memakai pakaian wanita. Pesta ini dilaksanakan
- Tari-tarian yang berdasarkan dengan kondisi lingkungan kehidupan yang terdiri dari kawasan perhutanan dan lautan, Kabupaten Lampung Barat memiliki aneka ragam tarian dengan inspirasi dari anggota yang terkait. Kehadiran margasatwa banyak mengilhami gerakan tari-tarian di kawasan Lampung Barat. Di kawasan Belakang Bukit terdapat Tari Kenui dan Tari Batin, dua jenis tarian yang gerakannya meniru burung elang. Tari Batin biasanya dilaksanakan dalam rangka menyambut tamu-tamu penting. Aktivitas ini dilaksanakan secara rutin menyambut HUT Kabupaten Lampung Barat.
Aktivitas Tahunan
- Festival Teluk Stabas, dalam aktivitas ini disediakan perlombaan kesenian dan budaya tradisional, selang lain: hadra, bedikhir, hahiwang, gambus, dan Lomba tarian hukum budaya tradisional lainnya. Festival ini dijadwalkan berlanjut pada setiap bulan Juli.
- Semarak Wisata Tanjung Setia. Pada aktivitas ini dilaksanakan bermacam perlombaan yang bernuansa bahari seperti selancar, kebut jukung, voli pantai, dan sepakbola pantai. Selain itu dipertunjukkan beberapa atraksi kesenian. Festival ini dijadwalkan berlanjut pada setiap bulan Juni.
- Gebyar Pesona Lumbok Ranau. Pada aktivitas ini dilaksanakan bermacam perlombaan yang bernuansa wisata tirta seperti kebut jukung, triatlon tradisional, memanah ikan, memancing di danau. Selain itu dipertunjukkan beberapa atraksi kesenian. Festival ini dijadwalkan berlanjut pada setiap bulan September.
Pemekaran Kawasan
Baerdasarkan UU DOB tanggal 25 Oktober 2012, wilayah Kabupaten Lampung Barat mengalami pemekaran menjadi dua kabupaten yaitu Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat.
Referensi
- ^ Pelantikan Bupati Lampung Barat
- ^ http://lampost.co/berita/mukhlis-basri-dilantik-11-desember
- ^ "Perpres No. 10 Tahun 2013". 2013-02-04. Retrieved 2013-02-15.
- ^ Luas Kabupaten Lampung Barat dan Jumlah Penduduk setelah pemekaran Kabupaten Pesisir Barat
- ^ "Bandara Seray Angin Segar Pembangunan Lampung Barat". 2011-09-24. Retrieved 2011-10-16.
- ^ http://www.lampungbarat.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1033&Itemid=100, diakses tanggal 31 Oktober 2010.
- ^ http://www.lampungbarat.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1062&Itemid=110&limit=1&limitstart=0
- ^ http://www.lampungbarat.go.id/index.php?option=com_content&task=view&id=1062&Itemid=110&limit=1&limitstart=1
Pranala luar
- (Indonesia) Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1991
- (Indonesia) Situs Resmi Kabupaten Lampung Barat
Sumber :
ensiklopedia.web.id, lampung-barat.kuliah-karyawan.com, wiki.edunitas.com, id.wikipedia.org, dll-nya.